MAKALAH ANALISIS LARI GAWANG, LOMPAT JANGKIT, DAN LEMPAR LEMBING
MAKALAH ANALISIS TENTANG
LARI GAWANG, LOMPAT JANGKIT, DAN LEMPAR LEMBING
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
DISUSUN OLEH :
Nama
: Wahyu Setiawan
Atletik adalah aktifitas jasmani yang kompetitif atau dapat
diadu berdasarkan gerak dasar manusia, yaitu seperti berjalan, berlari,
melempar, dan melompat. Atletik seperti yang kita ketahui sekarang, dimulai
sejak diadakan olympiade modern yang pertama kali diselenggarakan di kota
Athena pada tahun 1896 dan sampai terbentuknya badan dunia Federasi Atletik
Amatir Internasional (IAAF) pada tahun 1912. Atletik pertama kali diperkenalkan
di Indonesia dengan sebutan Netherlands Indische Athletick Unie (NIAU) tanggal
12 Juli 1917 dan dalam perkembangannya terbentuk suatu organisasi yang bergerak
dibidang atletik dengan nama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia.
B. ANALISA LARI
GAWANG
1. Pengertian Umum
Lari gawang merupakan olah raga atletik lari cepat dengan
menempuh jarak tertentu namun diharuskan untuk melompati gawang-gawang yang
tingginya diatur dalam peraturan perlombaan. Pada saat melompati gawang,
atlet harus melakukannya secara beruntun, lancar, dan rileks. Pada saat
berlari diusahakan tidak melayang terlalu lama, sehingga kecepatan lari tetap
dipertahankan. Saat berada di atas gawang, atlet harus berusaha menjaga
keseimbangannya dengan badan condong ke depan. Pada saat berlari,
sebisa mungkin seperti gerakan sprint sehingga kecepatan tetap terjaga. Faktor
pertama yang harus diperhatikan oleh atlet lari gawang adalah gerakan yang
dilakukan saat start ke gawang pertama. Hal ini dimaksudkan agar saat akan
menolakkan kaki melewati gawang pertama dapat dilakukan dengan cepat,
tepat, dan lancar. Kemudian pada saat melewati gawang, dan gerakan finish
juga merupakan faktor suksesnya lari gawang.
Peraturan perlombaan lari gawang pada dasarnya sama dengan
peraturan pada lari jarak pendek. Perbedaannya hanya terletak pada gawang yang
harus dilewati. Pokok-pokok peraturan dalam perlombaan lari gawang yang perlu
diketahui antara lain sebagai berikut:
a. Semua perlombaan
lari gawang harus dilakukan pada jalurnya masing-masing; mulai dari start
sampai melewati garis finish.
b. Seorang peserta lomba
lari gawang yang menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang pada
saat rnelampauinya, atau melompati gawang yang tidak berada di lintasan
sendiri, atau menurut pendapat wasit dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan
tangan atau kaki dinyatakan diskualifikasi.
c. Dalam perlombaan
lari gawang, jumlah gawang yang harus dilewati oleh setiap pelari jumlahnya 10
buah, baik untuk jarak 100 m,110 m,maupun 400 m, dengan ketentuan seperti pada
tabel berikut ini.
Ketentuan jarak dan ukuran gawang pada perlombaan lari
gawang :
|
Jenis Kelamin
|
Nomor Lari Gawang
|
Tinggi Gawang
|
Jarak Garis Start ke Gawang Pertama
|
Jarak Antar Gawang
|
|
Putra
|
110 m
|
1,067 m
|
13,72 m
|
9,14 m
|
|
400 m
|
0,914 m
|
45,00 m
|
35,00 m
|
|
|
Putri
|
100 m
|
0,840 m
|
13,00 m
|
8,50 m
|
|
400 m
|
0,762 m
|
45,00 m
|
35,00 m
|
2. Teknik Lari Gawang
Teknik merupakan pondasi dasar dari tingginya prestasi.
Teknik adalah cara yang paling efisien dan sederhana dalam memecahkan kewajiban
fisik atau masalah yang dihadapi dan dibenarkan dalam lingkup peraturan (lomba)
olahraga. Secara garis besar Teknik lari gawang dapat digolongkan menjadi 4
tahap, yaitu :
a. Gerak awalan (pada
saat start).
b. Gerak saat melewati
gawang.
c. Lari cepat (sprint)
antar gawang.
d. Gerakan akhir (pada
saat finish).
Secara spesifik akan dijelaskan seperti berikut :
a. Gerak awalan (Start)
Gerak awalan (start) dari garis start ke gawang pertama
biasanya dilakukan dalam lari gawang adalah dengan start jongkok. Untuk dapat
melakukan lari gawang dengan benar dan lancar, tidak hanya skill dan kecepatan
saja seorang pelari juga harus memperhatikan awalan (start) karena gerakan ini
dapat menjadi penentuan awal suksesnya lari gawang, pada waktu akan melewati
gawang yang pertama yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :
a. Pada waktu
hendak bertolak, pinggang harus diangkat tinggi dan cukup jauh dari gawang yang
akan dilewatinya.
b. Lutut kaki harus
berada didepan diangkat tinggi, hingga membentuk sudut kurang lebih 900 -
950, sedangkan lutut kaki belakang lurus dengan tumit diangkat tinggi.
b. Gerak saat melewati
gawang
Setelah sukses dengan gerakan awalan (start), gerakan
selanjutnya adalah melewati gawang dengan rentang waktu secepat-cepatnya demi
menjaga keseimbangan kecepatan lari. Usahakan ketika berada diatas gawang
keseimbangan tetap terjaga.
1) Lintasan gerak tubuh
waktu berada diatas gawang harus diusahakan serendah mungkin, dengan badan agak
condong ke depan dan lutut agak dibengkokkan.
2) Kaki yang digunakan
untuk menolak ditarik ke depan dengan jalan memutar ke samping.
3) Setelah kaki depan
melewati gawang, segera diturunkan ke tanah dengan keadaan lurus.
4) Lengan harus membantu
keseimbangan di atas gawang, sehingga dapat membantu cepat kembali ke posisi
gerak ke depan.
5) Pada saat berada di
atas gawang badan dicondongkan ke depan, hal ini sangat berguna menjaga
keseimbangan gerakan mendorong ke depan.
6) Pada saat mendarat di
tanah, kaki dalam keadaan lurus.
7) Kaki belakang dengan
lutut ditekuk, tetap terangkat tinggi supaya dapat bergerak bebas menjangkau ke
depan dalam usaha membantu langkah panjang.
8) Badan dicondongkan ke
depan membantu membawa berat badan, sehingga kaki yang berada di atas mudah
bergerak melangkah ke depan.
c. Lari cepat (sprint) antar
gawang
Jumlah langkah diantara gawang yang harus dilakukan oleh
setiap pelari berbeda-beda. Para pelari umumnya berusaha untuk dapat :
1) Membuat langkah dari start ke
gawang pertama antara 7-9 langkah.
2) Setelah langkah kaki
depan mendarat ditanah mencapai 3 langkah diantara gawang.
d. Gerakan akhir (pada
saat finish)
Setelah kaki depan melewati gawang terakhir dan mendarat di
tanah, yang harus dilakukan oleh seorang pelari gawang adalah sebagai berikut :
1) Badan condong ke
depan.
2) Kaki belakang
secepatnya langkahkan ke depan.
3) Lari secepat-cepatnya
sampai melewati garis finish, dengan membusungkan dada ke depan.
3. Gambaran Pelatihan Lari Gawang
Segala sesuatu yang diharapkan memperoleh hasil maksimal
harus direncanakan dengan baik dan matang. Begitu juga halnya dengan lari
gawang, seorang pelari apabila ingin mempunyai prestasi yang baik tidak cukup
dengan hanya mempunyai kemampuan dan bakat, tetapi harus diberikan latihan yang
cukup, terukur, dan terarah.
Latihan yang dapat dilakukan guna mendukung prestasi lari
gawang, yaitu :
a. Lompat tanggul,
latihan ini bertujuan agar pelari dapat melompat dengan ringan, mudah, dan
rileks tanpa ada tenaga tambahan yang terlalu besar.
b. Lari cepat (sprint),
karena lari gawang bertujuan menempuh jarak tertentu dengan secepat-cepatnya
dan harus melewati gawang, maka lari cepat sangat berguna untuk melatih
kecepatan seorang pelari.
C. ANALISA LOMPAT JANGKIT
1. Pengertian Umum
Lompat jangkit merupakan salah satu cabang atletik pada
nomor lompat. Lompat jangkit yang dalam istilah asing dikenal dengan nama triple
jump atauhopstep jump, terdiri dari tiga gerakan yang harus dilakukan
secara sempurna oleh setiap atlet atletik dalam sebuah perlombaan. Gerakan
lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke
arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump.
Menurut ketentuan, pelompat harus melakukan tiga kali
menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri
dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung
dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut.
Jarak antara hop, step, jump bervariasi tergantung dari
kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat
membantu menjaga kecepatan.
Ukuran untuk Lapangan dari awal lari sampai balok tumpuan ±
45 m,jarak dari balok tumpuan sampai bak lompatan ± 13 m, panjang bak pasir
/lompat 8 m, dan lebar 2,75 m, kedalaman bak pasir
/ lompat ± 10 – 20 cm.
2. Teknik Lompat Jangkit
Agar dapat melakukan gerakan lompat jangkit dengan benar dan
maksimal, memerlukan teknik yang benar pula, teknik lompat jangkit dibagi
menjadi beberapa tahap gerakan, yaitu :
a. Awalan / Ancang-ancang
Tergantung dari tingkat prestasi, lari ancang-ancang
bervariasi antara 10 langkah (untuk atlet pemula) dan 20 langkah (untuk atlet
profesional). Kecepatan lari ancang-ancang semakin dipercepat sampai saat
bertolak.
b. Jingkat (Hop)
Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menyerang;
ayunkan paha kaki bebas ke posisi horizontal. Bertolak ke depan dan ke atas.
Untuk “JINGKAT” yang panjang & datar, tariklah kaki penolak ke depan-atas
dan tarik kaki-bebas ke bawah dan ke belakang. Pertahankan tubuh tetap gerak.
c. Langkah (Step)
Bertolak dangan cepat; luruskan mata kaki, sendi, lutut dan
pinggang, ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal. Pada waktu gerak
”LANGKAH”, posisi bertolak dipertahankan; untuk mempersiapkan gerak ”LOMPAT”,
luruskan kaki-bebas ke depan dan ke bawah.
d. Lompat (Jump)
Bertolaklah dengan cepat; ayunkan paha kaki-bebas ke posisi
horizontal. Untuk lompat jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung
atau teknik melangkah. Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat; bawa lengan
ke depan.
e. Mendarat (Landing)
Mendaratlah dengan kedua kaki sejajar di pasir, Biarkan
tubuh mendarat di pasir di samping kaki.
3. Gambaran Pelatihan
Lompat Jangkit
Lompat jangkit termasuk nomor lompat yang agak sulit
dilakukan, namun apabila seorang pelompat rajin berlatih maka akan terasa
mudah. Berikut materi latihan yang dapat meningkatkan kemampuan Lompat Jangkit
:
a. Latihan lari,
bertujuan untuk meningkatkan kecepatan lari mendatar tanpa menghambat gerakan
sewaktu take off.
b. Latihan melompat
dengan satu kaki (Hop), maksudnya agar dapat dengan cepat mengubah
gerakan lari menjadi suatu hop yang rendah menurut suatu
lintasan, dengan sedapat mungkin tetap mempertahankan kecepatan horisontal. Latihan
ini juga berguna untuk fase terakhir jumpagar dapat melakukan lompatan
yang jauh.
c. Latihan step atau
langkah, bertujuan melatih gerakan setelah hopmenjadi suatu langkah
D. ANALISA LEMPAR LEMBING
1. Pengertian Umum
Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang
olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin.
Lempar lembing merupakan olahraga atletik berjenis lintasan dan
lapangan. Karena Pada olahraga ini, seorang pelempar harus berlari pada
lintasan untuk ancang-ancang. Kemudian, atlet melemparkan lembing pada wilayah
atau lapangan yang ukurannya sudah ditentukan. Olahraga lempar lembing; memiliki
perbedaan dengan cabang olahraga atletik nomor lempar lainnya. Pada olahraga lempar
lembing, gaya atau style yang digunakan saat melempar lembing sudah
ditentukan. Dalam olahraga lempar lembing, dibutuhkan kecepatan sedangkan pada
olahraga lempar lainnya lebih mengutamakan kekuatan. Oleh karena itu, lempar
lembing memiliki hubungan yang cukup erat dengan olahraga sprint.
Peraturan lomba lempar lembing :
a. Lembing terdiri atas 3
bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing. Panjang
lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing
putra : 800 gram sedangkan untuk putri : 600 gram. Selain itu, lembing
dilengkapi dengan pegangan sepanjang 20 cm dan ujung tajam dari metal.
Gambar 1. Lapangan Lempar Lembing
b. Lembing harus dipegang
pada tempat pegangan.
c. Lemparan sah
bila lembing menancap atau menggores ke tanah.
d. Lemparan tidak sah
bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
2. Teknik Lempar Lembing
Karena lempar lembing merupakan olahraga berjenis lintasan
dan lapangan, maka untuk dapat menghasilkan suatu lemparan yang maksimal perlu
memperhatikan tekniknya.
Berikut teknik yang ada pada olahraga lempar lembing :
a. Cara Memegang
a. Cara Finlandia
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah
memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu
dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan
lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing.
Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya
dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang
memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar
(Syarifuddin, 1992).
b. Cara Amerika
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk
memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu
dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan
lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan
renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing.
Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang
peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
c. Cara Menjepit
Caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua
jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memegang biasa.
b. Cara Membawa Lembing
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat
kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui
oleh para atlet lempar lembing.
a. Membawa
lembing diatas pundak
Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan
mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan.
Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada
waktu akan melempar.
b. Membawa
lembing di bawah
Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke
bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah
hamper dekat dengan tanah.
c. Membawa
lembing di depan dada
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju
serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
c. Awalan /
ancang-ancang
Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering
digunakan, yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step).
Lempar lembing yang mempergunakan awalan silang (cross-step) lebih
dikenal dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang
mempergunakan awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal dengan lempar
lembing gaya jingkat (Adisasmita, 1986).
d. Gerakan Melempar
Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan
benar-benar jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan.
Pada saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke
bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan kiri
tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah
lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan ditinggikan
dan dengan secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya
lembing dengan hentakan pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir
(Adisasmita, 1986).
e. Sikap Badan
Setelah Melempar
Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara
otomatis keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan
menjadi labil dan hilang. Hal ini disebabkan kekuatan yang yang dikeluarkan
untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan yang diawali
kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang menjadi tumpuan untuk
titik berat badan tidak bias menahan badan yang terdorong ke depan untuk itu,
agar keseimbangan dapat terjaga dan dikembalikan secara baik, maka pada saat tubuh
condong kedepan, tangan yang melempar lembing turun dari hasil pecutan yang
dilakukan.
3. Gambaran Pelatihan
Lempar Lembing
Lempar lembing merupakan olahraga lintasan dan lapangan yang
membutuhkan kecepatan dan kekuatan demi hasil lemparan yang maksimal. Namun
untuk dapat melakukan dengan cepat dan kuat tidak mudah, butuh latihan yang
kontinyu dan terukur.
Latihan yang dapat dilakukan seorang pelempar lembing,
sebagai berikut:
a. Latihan Push-Up,
bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kekuatan otot tangan yang digunakan
untuk melempar lembing, latihan ini dapat diganti dengan angkat beban (dumble).
b. Latihan Sprint /
lari cepat, karena olahraga lempar lembing memerlukan kecepatan, latihan sprint ini
dapat membantu meningkatkan kecepatan seorang pelempar lembing.
Backlinks
| URL : |
| Code For Forum : |
| HTML Code : |


0 komentar